Thursday, April 17, 2014

batang kelapa

batang kelapa

Pohon kelapa (Cocos nucifera L.) adalah tanaman perkebunan yang banyak tersebar di wilayah tropis. Produk utamanya adalah kopra, yang berasal dari daging buah yang dikeringkan. Secara keseluruhan, luas perkebunan kelapa di Indonesia mencapai sekitar 3,71 juta hektar pada tahun 1995, dan sekitar 50%-nya perlu peremajaan. Pohon kelapa yang telah ditebang akan menjadi limbah yang merugikan bagi perkebunan tersebut karena akan menjadi sarang bagi perkembangbiakan kumbang badak (Oryctes rhinoceros) yang termasuk hama utama perkebunan kelapa di sekitarnya. Namun karena ketersediaan kayu yang semakin terbatas, batang kelapa mulai banyak dimanfaatkan sebagai pengganti kayu sehingga pembuangan limbah dapat dikurangi (Arancon, 1997).

Tanaman kelapa digolongkan atas 2 tipe, yaitu kelapa tipe Dalam dan tipe Genjah. Kelapa tipe Dalam umumnya memiliki batang yang tinggi sekitar 15 meter dan bagian pangkal membengkak (disebut bol), mahkota daun terbuka penuh berkisar 30 – 40 daun, panjang daun berkisar 5 – 7 meter, berbunga pertama lambat berkisar 7 – 10 tahun setelah tanam, buah masak sekitar 12 bulan setelah penyerbukan, umur tanaman dapat mencapai 80 – 90 tahun, lebih toleran terhadap macam-macam jenis tanah dan kondisi iklim, kualitas kopra dan minyak serta sabut umumnya baik, pada umumnya menyerbuk silang (Rompas 1988).

Kelapa tipe Genjah pada umumnya memiliki batang pendek berkisar 12 meter dan agak kecil, tidak memiliki bol, panjang daun berkisar 3 – 4 meter, berbunga pertama cepat berkisar 3 – 4 tahun setelah tanam, buah masak berkisar 11-12 bulan sesudah penyerbukan, umur tanaman dapat mencapai 35 – 40 tahun,

kualitas kopra dan minyak serta sabut kurang baik (Rompas 1988), umumnya menyerbuk sendiri (Foale, 1992).

Berbeda dengan kayu pada umumnya batang kelapa memiliki sel pembuluh yang berkelompok (vascular bundles) yang menyebar lebih rapat pada bagian tepi dari pada bagian tengah serta pada bagian bawah dan atas batang. Hal itu mengakibatkan kayu gergajian kelapa memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Batang kelapa memiliki keawetan yang rendah, mudah diserang organisme perusak kayu seperti jamur dan serangga. Bagian keras batang kelapa yang tidak diawetkan dan dipasang ditempat terbuka langsung berhubungan dengan tanah maksimum dapat bertahan tiga tahun. Sedangkan untuk bagian lunak hanya beberapa bulan saja  (Palomar dan Sulc, 1983) .

Jika satu hektar ditanami 100 -200 pohon dengan rata-rata diameter 40 em dan tlnggi batang 10 m, maka diperkirakan potensi kayu kelapa hibrida/ha adalah 125,6 -251,2 m3 Bila luas perkebunan kelapa menurut BPS adalah 3,7 juta ha, maka akan dihasilkan 929.44 juta m3 batang kelapa hibrida. Seperti halnya kayu kelapa yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi berbagai maeam barang seperti mebel, bahan bangunan atau tiang-tiang pagar, maka batang kelapa hibrida dengan potensi yang eukup besar juga memiiiki peluang yang sama untuk dapat dimanfaatkan secara luas (Balfas, 1995).

Wednesday, April 16, 2014

Cara Membuat KERUPUK SAGU

Cara Membuat KERUPUK SAGU

    PENDAHULUAN
    ---

    BAHAN

        Tepung Sagu.
        Udang saih kering.
        Bawang Putih.
        Garam
        Minyak goreng.

    PERALATAN

        Panci.
        Pisau dan landasan iris.
        Penggiling udang.

    CARA PEMBUATAN

        Penyiapan Bumbu
        Komposisi. Mula-mula disediakan bumbu dengan jumlah sebagai berikut : 30-50 gram bawang putih, 50-75 gram udang saih kering, dan 10-20 gram
        garam untuk setiap 1 kg tepung sagu.
        Penyiapan bumbu:
            Bawang putih digiling harus bersama garam.
            Udang saih kering dijemur atau dikeringkan sampai benar-benar kering (kadar air (6%). Udang dapat juga disangrai sampai kering. Udang yang telah kering tersebut digiling sampai halus berupa tepung udang.
            Tepung udang dicampur dengan bawang putih yang telah digiling halus. Campuran ini diaduk sampai rata. Campuran ini disebut dengan bumbu
            kerupuk.
        Pembuatan Biang Kerupuk
            Pencampuran dengan bumbu kerupuk. Tepung sagu dibagi dua, yaitu bagian A (1/3 bagian) dan bagian B (2/3 bagian). Bagian A dicampur dengan air dan bumbu kerupuk. Setiap 1 kg tepung sagu dicampur dengan 1,7 liter air. Campuran tersebut diaduk sampai rata.
            Pemasakan. Campuran di atas dimasak sambil diaduk sampai menjadi lem kental. Hasil pemasakan ini disebut dengan biang kerupuk.
        Pembuatan Adonan
            Pembuatan adonan. Biang kerupuk dicampur sedikit demi sedikit dengan tepung sagu bagian B sambil diaduk dan diulen sampai menjadi adonan yang homogen, tidak lengket di tangan.
            Pembentukan adonan. Adonan dibentuk menjadi selinder dengan panjang 20-25 cm dan diameter 4-5 cm. Adonan yang berbentuk selinder ini disebut dengan dodolan.
        Pengukusan Dodolan
        Dodolan dikukus selama 1-2 jam sampai bagian dalamnya matang. Hasil yang diperoleh disebut dengan dodolan matang.
        Pendinginan Dodolan
        Dodolan matang didinginkan dan dibiarkan selama 24 jam di suhu ruang kemudian di dalam lemari pendingin, juga selama 24 jam sehingga dodol mengeras dan mudah dipotong yang disebut dengan dodolan matang keras.
        Pengirisan dan Pengeringan Keripik Basah
            Dodolan matang keras diiris tipis-tipis (ketebalan 2 mm) dengan pisau atau dengan mesin pengiris sehingga diperoleh kerupuk basah.
            Kerupuk basah diangin-anginkan selama 12 jam, kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sehingga kadar airnya 8-10 liter dengan tanda mudahnya kerupuk dipatahkan.
        Penyimpanan
        Kerupuk kering dapat dikemas di dalam kantong plastik, kotak plastik atau kotak kaleng.
        Penggorengan
        Kerupuk mentah digoreng di dalam minyak goreng panas dalam keadaan terendam pada suhu 170°C selama 10-20 detik sambil dibalik-balik.

    KONTAK HUBUNGAN

    Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said, Padang Baru, Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040
    Sumber : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat

Cara Membuat Tepung Sagu

Cara Membuat Tepung Sagu
tepung sagu adalah pati yang di ekstrak dari batang sagu. Tepung sagu bisa digunakan untuk aneka bahan makana seperti mutiara, bubur atau kue – kue. Untuk industri kecil, pengolahan Tepung Sagu sudah memerlukan alat-alat mekanis untuk mempertinggi efisiensi hasil dan biaya. Alat-alat tersebut dapat dibuat di bengkel konstruksi biasa dengan menggunakan bahan-bahan lokal. Untuk industri menengah dan besar, pengolahan memerlukan alat-alat moderen dengan kerja efisien dan kapasitas besar.

Berikut Cara pembuatan tepung Sagu sekala rumag Tangga:

1.  Batang sagu dikupas untuk membuang kulit luar yang keras.
2.  Batang sagu yang telah dikupas kulitnya diparut halus menjadi bubur sagu. Jika  batang yang ditangani cukup banyak, batang diparut dengan mesin pemarut.
3.  Pembuatan larutan sulfit. Natrium bisulfit dilarutkan ke dalam air. Setiap 1 liter air ditambah dengan 3 gram senaya natrium bisulfit. Larutan yang telah diperoleh disebut larutan sulfit. Larutan silfit dapat dibuat dengan biaya murah dengan cara mengalirkan gas SO2 ke dalam air. Gas SO2 tersebut dibuat dengan membakar belerang (S atau sulfur).
4.  Penambahan larutan sulfit dan pengadukan. Bubur hasil pemarutan ditambah larutan sulfit (1 bagian bubur ditambah degan 1 bagian air) sehingga menjadi bubur encer. Bubur encer ini  diaduk-aduk agar pati lebih banyak yang terlepas dari sel batang. Jika bubur cukup banyak, pengadukan dilakukan denga alat pengaduk mekanis.
5. Saring suspensi pati dengan kain saring.
6. Endapkan suspensi pati selama 12 jam setelah itu buang airnya.
7. Keringkan pasta pati hingga kadar air dibawah 12%.
8. Giling tepung sagu kasar yang menjadi tepung halus.
9. Kemas tepung sagu yang sudah digiling dengan plastik

Bubur Sagu Manis dan Gurih

Bubur Sagu Manis Gurih Tapi Menyehatkan
Resep bubur sagu manis gurih tapi menyehatkan ini setara buat 12 porsi. Menu ini nikmat dimakan kapan saja. Hidangan ini juga bisa dijadikan sebagai menu sarapan atau makanan pengganjal perut sebelum datang waktu makan siang karena cukup mengenyangkan.

Bahan untuk membuat bubur sagu manis gurih tapi menyehatkan:

*Bahan untuk membuat bubur sagu

    500 gram tepung sagu atau tepung tapioka.
    3 helai daun pandan.
    150 gram ubi, kupas kulitnya, potong bentuk dadu dengan ukuran sesuai selera.
    Garam dan gula pasir secukupnya.
    2 liter air putih.


* Bahan untuk membuat saus gurih

    800 mililiter santan dari 1 butir kelapa.
    3 lembar daun pandan.
    Garam dan gula pasir secukupnya.


* Bahan untuk membuat saus manis

    200 gram gula merah yang telah disisir.
    6 buah mata nangka, dipotong bentuk dadu dengan ukuran sesuai selera.
    Garam secukupnya.
    Air putih secukupnya.



Cara membuat bubur sagu manis gurih tapi menyehatkan:

* Tahap membuat bubur sagu

    Rebus ubi dengan 1 liter air putih hingga lunak, tiriskan.
    Rebus 1 liter air tambahkan tepung sagu atau tapioka, aduk hingga mengental.
    Masukkan garam dan gula pasir, masak hingga mendidih.
    Masukkan ubi yang sudah lunak, aduk sebentar hingga semua bahan tercampur rata, sisihkan.


* Tahap membuat saus gurih

    Rebus santan kelapa.
    Masukkan daun pandan, gula pasir dan garam, masak hingga mendidih sambil diaduk supaya santan tidak pecah, sisihkan.


* Tahap membuat saus manis

    Rebus air putih bersama gula merah hingga mendidih.
    Tambahkan garam, aduk hingga larut.
    Masukkan buah nangka, aduk sebentar, sisihkan.



Tips membuat atau mengolah resep bubur sagu manis gurih tapi menyehatkan:

    Gunakan garam dan gula pasir sedikit saja. Fungsi kedua bahan tersebut hanya sebagai pemantap rasa.
    Jenis ubi boleh apa saja, ubi ungu, merah atau putih juga boleh.
    Kalau ingin mendapatkan saus gurih yang kental, bunda cukup menambahkan larutan tepung maizena atau tepung tapioka sebanyak 1 sampai 2 sendok makan.



Letakkan bubur sagu di wadah saji secukupnya. Siram dengan saus gurih dan saus manis. Bubur sagu manis gurih tapi menyehatkan siap disajikan.

Legit dan Gurihnya Olahan Sagu Khas Maluku Utara

Legit dan Gurihnya Olahan Sagu Khas Maluku Utara

Mungkin bagi sebagian orang Indonesia sagu bukan merupakan makanan yang utama, namun tidak bagi masyarakat Indonesia bagian timur. Di kawasan ini, Anda bisa menemukan banyak sekali makanan olahan yang menggunakan sagu sebagai bahan dasarnya.

Tak terkecuali bagi Provinsi Maluku Utara. Sejak zaman nenek moyang, sagu sudah menjadi makanan pokok. Ada dua jenis makanan sagu yang biasa mereka buat dengan cara dibakar, yaitu talam sagu bakar dan sagu woku komo-komo.

Kedua olahan tersebut dibuat dari tepung sagu. Tepung sagu merupakan tepung hasil olahan dari teras batang rumbia atau pohon sagu. Tepung ini memiliki karakteristik fisik seperti mirip tapioka.

Pada Gelaran Kuliner Khas Maluku Utara yang merupakan bagian dari Festival Teluk Jailolo 2013, Halmahera Barat, Minggu (19/5/2013), talam sagu bakar dan sagu woku komo-komo pun disuguhkan kepada para wisatawan. Kedua makanan ini memiliki rasa dominan yang legit dan namun tetap meninggalkan rasa gurih.

Nah, saat festival berlangsung, pengunjung pun bisa mengetahui proses pembuatan kedua makanan ini. Untuk talam sagu bakar, mula-mula sagu direndam sambil dihaluskan. Sementara itu gula merah dimasak. Setelah itu, sagu dan gula merah ditiriskan. Lalu, campur sagu dan gula merah. Tambahkan gula pasir dan aduk hingga adonan mengental.

Proses selanjutnya tambahkan adonan dengan mentega, kacang brenebon, dan kenari. Kemudian, aduk hingga merata. Kacang brenebon merupakan sebutan khas untuk kacang merah. Setelah itu, siapkan loyang yang sudah diolesi mentega. Masukan adonan ke dalam loyang kemudian bakar hingga kering.

Beda lagi dengan cara pembuatan sagu woku komo-komo. Awalnya, sagu direndam dengan air dingin selama satu jam. Kemudian bumbu seperti bawang putih, serai, dan jahe ditumis. Lalu, masukan jeroan ikan dan air dan masak hingga matang.

Lalu, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum dan berwarna kuning kecokelatan. Masukan santan kelapa cair dan sagu. Kemudian, dimasak hingga mengering. Tambahkan santan kental, garam, merica, dan irisan daun bawang.

Setelah sagu matang, dinginkan terlebih dahulu dan potong dadu-dadu jeroan ikan. Masukan sagu dan jeroan ikan tadi ke dalam daun woka. Setelah itu dibungkus lalu panggang dengan bara api hingga kering dan matang.

Talam sagu bakar memiliki rasa manis karena terdapat campuran gula merah. Sedangkan imemiliki rasa asin. Talam sagu bakar sangat cocok dijadikan cemilan, karena selain manis campuran kenari dan kacang membuatnya terasa begitu khas dan nikmat.

Sedangkan sagu woku komo-komo memiliki campuran jeroan ikan daun woka serta terdapat rasa jahe dan juga serai, lebih cocok sebagai lauk untuk makanan utama. Kedua makanan ini kerap menjadi pilihan bagi masyarakat setempat untuk mengolah sagu.

Resep membuat Kue Ongol ongol sagu

Resep membuat Kue Ongol ongol
RESEP KUE TRADISIONAL ONGOL-ONGOL
Membuat kue ongol-ongol sebagai salah satu kue basah tradisional khas nusantara. Berikut resep sederhana bikin kue ongol-ongol gula merah dari bahan dasar tepung sagu dan cara membuatnya.

Bahan :

    125 gram tepung sagu
    120 ml air untuk campuran sagu
    230 ml air untuk rebusan
    180 gram gula merah, sisir
    daun pandan
    100 gram kelapa parut, kukus

CARA MEMBUAT KUE ONGOL-ONGOL :

    Larutkan tepung sagu dengan air, aduk rata. sisihkan.
    Rebus air bersama gula merah dan daun pandan sambil diaduk hingga mendidih dan gula larut, angkat. Masukkan larutan tepung sagu, aduk hingga rata. Masak dengan api kecil hingga kental.
    Tuangkan ke dalam wadah, dinginkan. Setelah dingin dan mengeras, potong-potong sesuai selera. Sajikan ongol-ongol dengan parutan kelapa.

BUBUR SAGU ragi


BUBUR SAGU ragi

Penilaian :

Bubur sagu kali ini terbuat bukan dari tepung sagu melainkan menggunakan sagu rangi. Rasa manis yang nikmat dan dikombinasi dengan potongan talas terasa lebih mantap dengan saus santan yang gurih dengan aroma nangka yang harum. Selain bisa menjadi sajian penutup hidangan ini juga cocok untuk sajian berbuka puasa.

 

Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
150 gram sagu rangi
1.000 ml air untuk merendam
1.250 ml air
200 gram gula pasir
2 lembar daun pandan, diikat simpul
1/2 sendok teh garam
150 gram talas kukus, dipotong-potong kotak

Bahan Saus:
400 ml santan dari 1/2 butir kelapa
2 lembar daun pandan, diikat simpul
100 gram gula merah sisir
1/4 sendok teh garam
2 buah nangka, dipotong dadu

Cara membuat:

    Rendam sagu rangi dalam air sampai lunak sambil diremas-remas. Tiriskan.
    Rebus air, gula pasir, garam, dan daun pandan  hingga larut. Masukkan sagu rangi. Aduk rata. Tambahkan talas. Masak sambil diaduk sampai matang.
    Saus, rebus santan, daun pandan, gula merah, dan garam sambil diaduk perlahan sampai mendidih. Tambahkan nangka. Aduk rata. Angkat.
    Sajikan bubur sagu rangi bersama sausnya.